Sabtu, 27 Oktober 2018

Dilema Sebuah Pilihan

========================================================================
Volume 3                                                                             
Oleh: Firman Fauzi/Mamen 
                                   


Jika saya Bercerita sekarang, maka itu hanya akan membuat sebagian orang-orang memaklumi saya dan sebagian lagi akan tetap menyalahkan saya. Tetapi, itu juga akan membuat mereka memaklumi hukum serta demokrasi di dunia yang seharusnya tidak dimaklumi dan tidak ada yang dapat memetik hal yang baik dari kemakluman itu atau hanya akan mengikuti keburukannya.

"MAKA SAYA LEBIH BAIK DIAM"

Jika saya Bersuara sekarang, maka itu hanya akan membuat saya terlihat sedikit lebih baik dan beberapa lainnya terlihat sedikit lebih buruk sebenarnya.

"MAKA SAYA LEBIH BAIK DIAM"

Jika saya Berkata sekarang, maka hanya akan ada caci maki dari lidah ini dan teriakan kesal tentang kemunafikan, kebohongan, serta cemoohan hina pada keadilan.

"MAKA SAYA LEBIH BAIK DIAM"

Jika saya Bertindak sekarang, maka hanya akan membuat sebagian orang merasa diuntungkan dan sebagian lagi merasa dirugikan. Akan timbul perpecahan, kecemburuan sosial, serta politik adu domba. Tetapi dibalik semua itu akan membuat mereka menyadari bahwa setiap perbuatan pasti ada balasannya.

"MAKA SAYA LEBIH BAIK DIAM"

Saya hanya akan Bercerita kepada Tuhan, Bersuara kepada yang berhak, Berkata kepada diri sendiri, Bertindak kepada yang salah, lalu Diam kepada yang lainnya. Dan membiarkan seleksi Tuhan bekerja kepada hati setiap orang.
Karena saya pikir, hanya ada dua pilihan. Menjadi Apatis atau Mengikuti Arus, Idealis Apatis atau Aktivis Pragmatis, Licin atau Licik, Dibodohi atau Membodohi. Namun saya memilih untuk Melindungi. Karena saya memilih untuk menjadi Manusia Yang Merdeka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar